Powered By Blogger

Senin, 14 Maret 2011

MY LOVELY MY GHOST [FF]


  •    cast = choi seung hyun, kim so eun, kim rae ah, choi ma yoon, jiyong, daesung, choi joo won dll
Malam itu tak seperti malam biasanya. Choi seung hyun atau yang biasa di panggil seung hyun terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.Dia mengalami kecelakaan lalu lintas yang cukup parah dan  menyebabkan dirinya harus menginap di Rumah sakit. Malam itu ia ditemani sang kekasih kim rae ah.
“kau harus cepat sadar oppa” sambil menangis rae ah memegang tangan Seung hyun
Tapi seung hyun masih saja tak sadarkan diri.
Dokter pun datang untuk memeriksa keadaan seung hyun.
“permisi nona… saya harus memeriksa keadaan pasien terlebih dahulu, bisa tinggalkan kami sebentar?”
“ oh, baik dok” rae ah pergi meninggalkan ruangan sambil mengusap air matanya dengan jemarinya dan mengibaskan rambut panjangnya.
Dengan cemas kim rae ah,menunggu diluar kamar pasien. Dalam waktu bersamaan choi joo won dan shin go mii, ayah dan ibu seung hyun datang menjenguk.
Dengan tatapan panik nyonya go mii datang menghampiri rae ah dan bertanya : “rae… bagaimana keadaan anakku??”
Rae ah menatap balik dan memegang tangan nyonya go mii dan berkata : “entahlah bu, Dokter sedang memeriksanya. Aku harap seung hyun bisa cepat sadar”
Ibu seung hyun tak hentinya menangis dan memeluk suaminya.
Tak lama dokter keluar dari ruangan.
Dengan tergesa orang tua seung hyun dan rae ah menghampirinya. Belum sempat berucap, dokter langsung berbicara.
“maaf, hanya keajaiban yang bisa menyadarkannya. Keadaannya terlalu parah karena ia terkena benturan di kepala. Operasi pun takkan bisa membantunya.”
Nyonya go mii tak bisa menahan tangisnya,ia tersentak dan memeluk suaminya.
Rae ah pun begitu,dengan tatapan penuh harapan ia memohon pada dokter.      “Dok, apa tidak ada cara lain?”
Dokter tak bisa berkata, ia hanya menggelengkan kepalanya dan pergi dengan berpesan. “ Hanya Tuhan yang bisa menyelamatkannya”
Rae ah tak mampu berkata dia hanya mampu menangis dan bersandar pada tembok rumah sakit. Ia bergumam dalam hati. “Andai malam itu tak ada pertengkaran antara kita dan kau tidak emosi meninggalkankku sambil mengemudi, mungkin semua ini takkan pernah terjadi, maafkan aku oppa .”
Ayah seung hyun, jongkok dan mengangkat wajah kim rae ah. “Sudahlah kau tak perlu menangis, sekarang kita hanya bisa mengharap sebuah keajaiban, Bangunlah, menangis takkan bisa mengembalikkan takdir.”
Sementara orang tua seung hyun dan kim rae ah masih diluar ruangan. Sesuatu terjadi pada choi seung hyun. Ia tersadarkan karena sebuah cahaya yang menyilaukan ada dihadapannya.Ia melihat Kim so eun, mantan kekasihnya yang terpisah 2 tahun yang lalu tanpa sebab yang pasti. Dengan gugup seung hyun menyapa so eun.
“kkaaaauuu… sedang apa kau disini??”
So eun hanya tersenyum dan berkata: “ belum saatnya kau disini bersamaku”
“Apa maksudmu ? ” dengan panik seung hyun memeggang luka di kepalanya dan menatap so eun.
“kau akan tahu nanti” so eun tersenyum, dan tiba-tiba menghilang. keadaan ruangan pun  kembali seperti semula. Seung hyun menjerit histeris.
Serentak ayah ibu seung hyun dan rae ah tersentak dan bergegas masuk kedalam ruangan. Tapi rae ah langsung berlari untuk memanggil dokter.
“Apa yang terjadi nak??” Ibu seung hyun dengan panik menghampiri dan memeluk seung hyun
“tttiiidakk bu… Aku tadi melihat so eun disini. Sekarang pergi kemana dia?” Dalam keadan panik seung hyun menunjuk tembok yang berada dihadapanya.
“mungkin kau tadi mengiggau…” timpal ayah seung hyun, choi  joo won.
“aku tidak mengigau ayah, tadi dia benar-benar ada dihadapanku.” Seung hyun meyakinkan orang-orang disekitarnya.
“Itu tak mungkin nak…!! Dia sudah meninggal 10 bulan yang lalu.” Ayah seung hyun menjawab dengan nada tegas.
“Apaaa ???!! dia sudah meninggal?? “ seung hyun tersentak dengan tatapan tak percaya.
“ttaaappii bu yang tadi ituu…?” seung hyun tak sempat meneruskan pembicaraannya, kim rae ah datang bersama dokter dan perawatnya.
“coba tenang sebentar, keadaanmu belum terlalu pulih.” Dokter menghampiri seung hyun sambil memeriksanya.
Dengan wajah berseri, dokter menyampaikan analisanya
“Tuhan memberimu kesempatan nak, ini keajaiban kau tersadar tanpa koma berkepanjangan.”
Ibu Seung hyun menghela nafas dan memegang tangan suaminya “Terima kasih Tuhan kau telah kembalikan anakku, Terima kasih dok.”
Choi  joo won menimpal
            “Selanjutnya bagaimana dok?”
Dengan penuh semangat dokter jun berkata :
“dia hanya perlu sekitar 2 hari lagi di rumah saikt untuk mendapat perawatan atas luka-lukanya, setelah itu dia bisa kembali pulang ke rumah dengan beristirahat yang cukup.”
“Baiklah dok..” dengan senyum haru ayah seung hyun menjabat tangan dokter jun.
******
Beberapa hari telah berlalu…. Choi seung hyun akhirnya bisa kembali ke rumah dengan keadaan yang cukup membaik. Meskipun dia tak bisa kembali dulu untuk berkerja dan menciptakan lagu seperti biasanya, karena memang kata dokter ia tak boleh terlalu lelah apalagi terlalu banyak pikiran.
Sebagai seorang composer di Lao Entertaiment, dia cukup di kenal di kalangan artis maupun masyarakat luas. Dan beberapa hari kemarin ketika ia masih di rumah sakit pun banyak dari kerabat maupun wartawan datang menjenguk untuk mengetahui keadaannya.
****
Beberapa hari di rumah tampaknya membuat seung hyun agak sedikit bosan. Dan ia kembali terfikirkan kejadian saat ia berada di rumah sakit. Ia kembali memikirkan so eun.
            “Hemm.. sebenarnya apa yang terjadi padamu so eun?”
Ketika ia bergumam dalam hati, so eun pun Nampak kembali di hadapannya.
Sesaat seung hyun tersentak kaget, melihat so eun menghampirinya.
“Apa kabarmu oppa? Aku sangat merindukanmu..” so eun menghampiri seung hyun yang sedang terbaring di atas kasur.
Seung hyun tersentak tak percaya apa yang ia lihat di hadapannya, karena ia pun mampu menyentuh wajah so eun.
            “ kau?? So eun? Kim so eun?..Bukankah kauuu….?? Kenpa kau bisa ada di sini?”
Seung hyun bingung karena seperti yang ia ketahui dari ayahnya bahwa so eun telah tiada.
So eun tersenyum… “ aku disini untukmu oppaa.. aku merindukanmu.” dia memegang tangan seung hyun yang menyentuh wajahnya.
            “Tapi..Semudah itukah kau melupakanku dan hidup bersama wanita lain?” so eun menatap seung hyun dan melepaskan tangan seung hyun.
“akuu tak pernah bermaksud untuk mengganti dirimu dengan wanita lain, kau takkan mengerti apa yang aku rasakan dan apa yang aku lakukan ketika aku kehilanganmu, Aku begitu merindukanmu.” seung hyun memeluk so eun.
Belum puas seung hyun memeluk dan berbicara dengan so eun. So eun pun menghilang.
Seung hyun menjerit sambil menangis dan membantingkan bad cover nya.
“ Aku tak peduli kau hantu atau apa, aku tak peduli kau datang dari mana tapi ku mohon jangan pernah tinggalkan aku lagi…so eunn..… kim so eunn….…. aaaaaaarrhhh……………..”
Saat seung hyun menjerit menyebut nama kim so eun, ternyata kim rae ah ada di dekat pintu membawakan makanan untuk seung hyun. Ia meneteskan air mata,ia bergumam dalam hati. “Oppa kenapa kau tak pernah bisa melupakan so eun.”
Dengan menahan tangis rae ah menghampiri seung hyun. “ Oppa, waktunya makan..” saat kim rae ah menyuapi choi seung hyun, ia pun memberanikan diri untuk bertanya mengenai so eun. “ oiaaa.. tadi aku mendengarmu berteriak memanggil nama kim so eun.” Sebenarnya ada apa seung hyun oppa?? Kenapa kau selalu menyebut namanya?”
Seung hyun pun terdiam dan menghentikan makannya sejenak, ia merasa tersinggung dan berkata sambil menutup wajahnya dengan selimut : “ aku sudah kenyang, tolong kau tinggalkan kamarku !! aku ingin sendiri…” (*bayangkan gaya khas jun pyo yang cool kalau lagi marah :p ).
            “Kenapa kau oppa?” sambil menyimpan makanan seung hyun ke atas meja. “kenapa kau selalu menghindar saat ku bertanya tentang wanita itu? Kenapa kau tak pernah bisa melupakan so eun??” dengan nada tinggi dan bercucuran air mata kim RaeAh menatap seung hyun yang sedari tadi menutup badannya dengan bad cover.
            “Kau ingin tau apa jawabnya?” sambil membuka bad cover dan menatap tajam mata RaeAh. “karena so eun takkan pernah tergantikan…!!. Seung hyun kembali menutupi tubuhnya dengan bad cover dan kembali tidur, ia sama sekali tak memperdulikan RaeAh.
            Dengan tatapan kesal dan mata yang memerah, RaeAh pergi meninggalkan seung hyun. Ia menangis dan pergi dari rumah choi seung hyun.
******
            Keeseokan harinya , keadaan seung hyun sudah mulai membaik. Seperti biasanya saat ia berada di rumah,pagi hari keluarga Choi Joo Won sarapan bersama. Saat semua sedang sarapan, adik perempuan seung hyun, Choi Ma yoon yang bersekolah di Amerika pulang -untuk berlibur. “kakaakkk…” berteriak sambil memeluk seung hyun dari belakang “kakakk…aku merindukanmu, aku dengar kau kecelakan, dan keadaanmu cukup parah saat itu.Ohh..maafkan aku, kakakku sayang, aku tak ada saat kau tak berdaya.”
            Seung hyun hanya membalas dengan senyuman lebar pada ma yoon dan menarik tangannya ke kursi ” Cepat kau ikut makan, adikku yang manja.”
            Orang tua seung hyun, tersenyum kecil melihat tingkah putri bungsunya itu. “eheemmm…apa kau hanya merindukan kakakmu saja? Kau tidak merindukan ayah atau ibumu nak?” Choi Joo Won menimpal dengan gurauannya.
Ma yoon pun langsung memeluk  manja kedua orang tuanya “Ayah, ibu kenapa kau bicara begitu? Akuu sangat rindu kalian kok?”. Pembicaraan keluarga kecil itu pun, berlanjut dengan gurauan-gurauan pemanis di pagi hari.    
******
Untuk pertama kalinya setelah sakit, seung hyun kembali bekerja. Ia menyapa semua rekan kerjanya,  tak terkecuali saat ia melihat Kim Rae Ah. Ia masih marah dengan kejadian tadi malam.
(*flash back*  Perlu di ketahui Kim Rae Ah adalah putri bungsu pemilik Lao entertainment yaitu Presdir Kim Lao Yang, seorang pengusaha yang cukup sukses di Korea. dia juga teman akrab Ayah Choi seung hyun yaitu Choi Joo Won. Maka dari itu seung hyun bekerja di tempat RaeAh, selain karena Bakat seung hyun sebagai composer yang sangat di andalkan. Dia juga akan di nikahkan dengan Kim Rae Ah untuk memajukan kembali perusahaan ayah seung hyun yang hampir bangkrut tersendak dana, karena tertipu oleh perusahaan yang di kelola Ayahnya kim so eun yaitu Kim ka wo ).
Tak sedikitpun seung hyun ingin menyapa RaeAh. Akhirnya Rae Ah menyapa seunghyun duluan. “ Oppa.. apa kau masih marah padaku?” Rae ah merayu seung hyun yang sedang sibuk bekerja di ruangannya.
“ Kau tidak lihat aku sedang apa?” Seung hyun menatap RaeAh dengan tatapan sinis.
”mmm…baiklah kalau tidak mau bicara denganku sekarang, nanti makan siang aku tunggu kau di café biasa”. Rae Ah pergi meninggalkan ruangan seung hyun.
Seung hyun pun bergumam sambil menutup laporan yang sedang ia kerjakan. “Hemm..dasar wanita, selalu membuatku repot”.
Jam makan siang pun datang, seung hyun menerima ajakan RaeAh untuk makan siang bersama.”Apa yang ingin kau katakan? cepat kau katakan? Aku tak punya banyak waktu.” Dengan ketus seung hyun berbicara pada RaeAh, sambil memainkan sedotan pada minumannya.
“ Kenapa kau selalu mengingat so eun, oppa? kenapa kau tak pernah menganggapku kekasihmu?aku ini calon istrimu?”kenapa kau selalu mengingat wanita yang sudah membuat perusahaan keluargamu hampir di ujung tanduk?”. Dengan bertubi-tubi Rae ah melemparkan pertanyaan kepada seung hyun.
Seung hyun pun menjawab dengan cool dan tegas : “apa perkataanku semalam kurang jelas untukmu sayang?”dan perlu kau ingat..! yang bermain dengan urusan perusahaan itu bukan dia,melainkan ayahnya..mengerti? satu lagi, aku tak suka kau mengungkit masalah ini!”.
“Aku mengerti oppa ku sayang.. tapi tetap saja dia terlahir dari jiwa ayahnya yang kotor. Lagi pula untuk apa kau mengingat wanita yang sudah mati !!”. RaeAh tak sengaja berkata kalau so eun sudah meninggal. Ia pun gugup.
Sontak seung hyun berdiri “ apa yang kau katakan tadi? So eun sudah mati? Kau tau dari mana ? ayo cepat katakan?”dia langsung berfikir kenapa RaeAh bisa tau dan berkata sama seperti yang ayahnya katakan.
“aaaakkkuuu….tidak tau apa-apa sayang.itu hanya selentingan kabar yang aku dengar, percayalah padaku”. Rae ah berusaha meyakinkan Seung hyun. Tapi seung hyun tidak menghiraukan RaeAh, dia menggebrak meja dan langsung pergi meninggalkan Rae Ah. Dia bukan kembali ke kantor, tapi malah pulang ke rumah menghampiri ibunya.
Ibu nya bingung seung hyun pulang secepat ini. “ kenapa kau pulang begitu cepat nak?”.
Tanpa banyak basa basi dengan tatapan tergesa ia bertanya mengenai so eun “bu,tolong katakan..apa sebenarnya yang terjadi pada so eun?”
“Maksudmu nak? Bicaralah dengan santai “. Ibu menatap seung hyun sambil meremas kedua lengan seung hyun.
“ibu tak perlu pura-pura tidak tahu…cepat katakan apa yang terjadi padanya?” seung hyun tetap memaksa ibunya untuk jujur.
Shin goo mii pun langsung terdiam dan meneteskan air mata “Maafkan ibu nak..” dengan tersedak ibu tak kuasa menahan tangis. “ so eun mu telah tiada, seperti yang ayah mu katakan kemarin di rumah sakit, sekitar 10 bulan yang lalu ibu mendengar kabar iaa telah tewas. Jujur ibu tidak tau kenapa ia bisa tewas dan mayatnya hingga saat ini belum di temukan”.
Apaa??!! Kenapa kalian menyembunyikan semua ini dariku? Tidak cukup kah memisahkan aku dengannya? Sampai dia tiada pun aku tak bisa meihatnya untuk yang terakhir kali?”. Dalam keadaan marah dia menggebrak pintu kamar, dan membereskan pakaiannya untuk kembali tinggal di apartementnya. Seung hyun menjerit sekencang-kencangnya, ia menyesali apa yang terjadi pada so eun.
Ibu seung hyun melihat anaknya pergi meninggalakan rumah.” Seung hyun, kau mau pergi kemana?” nada sedikit membentak.”Kondisi mu belum terlalu pulih”.
“Aku akan kembali ke apartement ku bu, aku merasa lebih nyaman tinggal sendiri disana. Jadi jangan cegah aku, aku bisa jaga diri.”seung hyun berbicara sambil berjalan meninggalkan rumah.
Ibu mengejar dengan nada yang merendah “ tapi nak, kau masih perlu perawatan…kau belum sembuh total”.
Tanpa menghiraukan ibunya seung hyun pun pergi.
*****
            Malam pun tiba. Sambil minum soju seung hyun duduk di kursi dan melamun. Yang dia fikirkan saat ini hanyalah so eun. Seandainya dia sudah tiada,dimana ia harus mencari jasadnya. Dalam keadaan setengah mabuk, seung hyun bangun dari kursinya. Ketika ia berbalik arah dari kursi, tiba-tiba so eun ada di hadapannya.
Dia kaget bukan main, botol Soju yang dia pegang pun terjatuh dan pecah. “So…soo..eun…Apa kau so eun ku?? Ini tidak mungkin,mungkin aku hanya mabuk”. Seung hyun meyakinkan dirinya.
            Tapi so eun menyentuh wajahnya, yang masih basah karena tetesan air mata. “iiaaa…aku so eun mu, choi seung hyun oppa..!!”.
            Seung hyun masih tidak percaya “ Tapiii..kkauu…kata mereka kau sudahh….
Belum selesai berbicara, sambil menangis So eun menimpal “Ia aku sudah mati oppa..!”.
Seung hyun kaget bukan main “ tapi kenapa kau bisa ada disini? Kalau kau sudah mati lalu kau iniii…..”
Seung hyun berfikir kalau yang ia lihat adalah hantunya kim so eun, tapi tetap ia tak bisa percaya kalau yang ada di hadapannya adalah hantu. “ttiiidak mungkin…tidak mungkin kau hantu, bukan kau bukan hantu” sambil menggelengkan kepalanya dan menatap dalam,wajah so eun yang pucat pasi.
“ia oppa aku sudah tiada, kita telah berbeda alam” so eun meyakinkan.
“tapi kenapa kau bergentayangan? Dan kenapa aku bisa memelukmu? Apa aku pun sudah mati?” dengan tatapan pilu ia memeluk so eun.
“Kau belum mati oppa, tapi kau di beri kesempatan kedua untuk menikmati hidup di dunia ini oleh Tuhan. Setelah kecelakan yang membuatmu tak sadarkan diri, kini kau bisa melihatku, karena waktu itu kau sempat mati dan kini kau hidup kembali.” So eun menjelaskan kepada seung hyun dengan nada yang lembut.
Tanpa banyak bicara Seung hyun hanya memeluk so eun dan berkata “Aku sangat merindukanmu”. *soo sweet Hikss Y.Y
                Mereka berpelukan cukup lama sekali, tapi setelah itu seung hyun bertanya pada so eun. “aku ingin bertanya satu hal padamu, kenapa kau bisa mati? Apa sebenarnya yang terjadi padamu?”
                So eun menghela nafas, “Aku tak bisa berkata banyak, karena kau akan mengetahuinya dari dua orang pemuda yang sempat menyelamatkanku. Kau akan menemukan jasadku dari kedua pemuda itu. Perlahan kau kan tahu semua kejadian yang selama ini menimpaku.”
                “Tapi kenapa tidak kau saja yang langsung memeberitahuku?” seung hyun menatap tajam mata so eun.
                “ aku tidak bisa, aku dalah roh yang penasaran, aku tidak bisa melakukan banyak hal yang bisa manusia lakukan pada umumnya. Aku hanya bisa memberimu petunjuk, tapi tak banyak yang bisa kukatakan dan ku lakukan, waktuku terbatas.”  So eun meyakinkan dengan nada yang haru.
                “ dimana aku bisa menemukan kedua pemuda itu? Dan siapa mereka?” Dengan nada nada melemah, seung hyun menatap kedua mata so eun.
                “Kau bisa menemukan mereka di perkampungan Daegu di timur Incheon, cari saja dua pemuda rapper jalanan, pemabuk tapi begitu ceria. Mereka pembuka dari misteri kematianku. Aku mohon jika kau masih menyimpan rasa padaku, luangkankah sedikit waktumu untuk membuat jiwaku tenang. Kau cari Jasadku dan kau akan tau siapa penyebab kematianku”. Jelas so eun dengan nada sendu.
                “APAAAA!!! Kau di bunuh ?? siapa yang melakukannya?” Seung hyun emosi.
                So eun hanya menangis “Maaf aku tak bisa mengatakannya, aku sudah bilang  jika kau masih menyimpan rasa padaku, luangkankah sedikit waktumu untuk membuat jiwaku tenang”.
                So eun pun tiba-tiba menghilang dari pandangan seung hyun. Seung hyun berteriak emosi, saat menatap dirinya di cermin kamar mandi, ia  kesal dan menghajar cermin tersebut sampai tangan kirinya terluka.
                So eun tak bisa melakukan banyak hal untuk seung hyun, karena ia terbatas. Ia hanya hantu saat ini. tak banyak yang bisa ia lakukan, jangankan untuk orang lain untuk menemukan kebenaran tentang kematian dirinya pun ia tak cukup banyak tenaga. So eun bisa saja mengatakan semuanya kepada seung hyun tentang apa yang terjadi. Tapi jika ia melakukan itu berarti ia melanggar hukum gaib, yang melarang ia berbicara banyak dengan manusia dan terlalu lama bertemu dengan manusia. Untuk menampakkkan dirinya pada seung hyun saja ia butuh perjanjian gaib, yang membolehkan ia bisa bertemu pada malam hari dan bisa menyentuh seung hyun, memberinya sedikit celah tentang keberadaan dirinya. tapi tak bisa bicara banyak , apalagi membantu manusia untuk mengejar usahanya.
*****
                Pagi kembali menyapa seung hyun, ia tertidur pulas. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 09.00 , ia bergegas untuk pergi. Tapi bukan pergi ke kantor melainkan ke Incheon untuk mencari  kedua pemuda yang so eun ceritakan.
                Di kantor RaeAh menanti seung hyun, tapi batang hidungnya pun tak Nampak. Rae ah panik, ia menelpon seung hyun, tapi tak jua di angkat. Ia menghubungi orang tuanya, tapi sama saja, mereka tidak tahu dimana seung hyun berada. semua panik, Rae ah menghampiri apartement seung hyun. Tapi tetap saja hasilnya nihil.
                Seung hyun akhirnya sampai di perkampungan Daegu Incheon.  Ia mulai mencari kedua pemuda yang so eun maksud. Semua orang telah ia sambangi dan ia tanyai, tak satupun jua yang mengenal sosok pemuda yang ia maksud.sudah seharian ia mencari kedua pemuda itu, sampai-sampai ia putus asa, ia berniat bermalam disana dan menyewa sebuah penginapan.
Keesokan harinya ia melanjutkan pencarian, ia bertepi di sebuah kedai minuman, ia bertemu seorang pemuda , lumayan tampan tapi dekil. Tampangnya sama seperti yang digambarkan so eun.
                “ Permisi… apa kau kenal dengan pemuda….” Seung hyun menjelaskan cirri-ciri pemuda itu
                “hehh apa yang kau maksud…?” tiba-tiba teman pemuda yang satu lagi datang, berbicara dengan nada seperti orang mabuk.
                “ aku tak punya maksud apa-apa, aku hanya ingin mencari dua orang pemuda, yang mengetahui  kejadian malam itu yang menimpa pacarku”seung hyun menjelaskan  dengan nada tegas.
                “ maksudmu wanita yang mati di bunuh sekitar 1 tahun lalu tapi entah kemana mayatnya?” dengan nada sengkoyongan mereka berdua menimpal pembicaraan seung hyun.
                “ iiaa dari mana kau tahu..?!” seung hyun bertanya dengan nada semangat.
                “ ahhhh.. kau ini jelas-jelas kami tau, kami ada saat semua itu terjadi”  jiyong salah satu dari keduanya mulai menjelaskan pada seung hyun.
                “ Apa?!! Lalu kenapa kau membiarakan ia terbunuh?!” seung hyun emosi dan mengangkat kerah baju jiyong.
                “Waww.. tenang kawan kau tak perlu emosi, mana bisa kami memberitahumu tapi  kau kasar kepada  kami.”daesung  Pemuda satu lagi menimpal dengan nada mengejek .
“Hemm..sebelumnya aku perkenalkan diri saja padamu, aku daesung dan dia jiyong, kami berdua berteman tapi sudah seperti  saudara. Walaupun kami terlihat seperti berandalan , tapi perlu kau ingat kami mempunyai hati malaikat kawann….” Daesung menjelaskan bertubi-tubi dengan gaya yang lucu.
“ baiklah kita bicara secara baik-baik dan secara lelaki. Oia aku choi seung hyun panggil saja aku seung hyun” seung hyun menimpal  dan menjabat tangan daesung dan jiyong dengan nada yang melemah.
“ hurrmmm..oke oke seunghyun, kau ingin tau cerita kami mulai dari mana? Hahh?” dengan nada seperti orang mabuk , jiyong bertanya pada seunghyun.
“eittsss..tapi maaf tuan tak ada yang gratis didunia ini..hmmmm..” daesung menambahkan
“ apa yang kau inginkan? Katakan saja padaku..” seunghyun menjawab dengan nada sedikit malas.
“beri kami cukup uang dan pekerjaan, kami tak ingin hidup tak jelas seperti ini. Betul tidak saudaraku..hahahaahah” daesung tertawa sambil menatap jiyong.
“ahhh..oke oke.. aku tak ingin terlalu banyak basa basi.langsung saja pada pokok permasalahan, kami tak bisa banyak membantumu, tapi kami tau apa yag terjadi malam itu” jiyong menjelaskan dengan seksama.
“apa yang terjadi cepat katakan” seunghyun bersemangat
“sebelumnya, lebih baik kita bicara di dalam, hari sudah mulai gelap” daesung mengajak masuk kedalam rumahnya.
“ayo silahkan duduk, maaf keadaan tempat kami seperti ini, hahaahha” jiyong mulai berbicara lebih baik.
“ aku mulai pembicaraan ini, huuhh malam itu…” jiyong menjelaskan
(*flash back*) “ malam itu hujan lebat sekali, dan seperti biasa kami memang selalu jalan-jalan di malam hari sambil mabuk. Tak sengaja ketika kami melewati tempat yang gelap dekat rumah kosong. Kami melihat ada dua orang wanita yang bertengkar, entah  apa yang mereka bicarakan tapi kami melihat salah satu dari mereka tersungkur ke tanah. Kami kaget bukan main, kami ingin menghampirinya, tapi sejenak kami berfikir mungkin kami sedang mabuk dan melihat hantu yang sedang bertengkar. Setelah kami lihat lagi ternyata mereka manusia,hhehehhee” jiyong tertawa sambil menggaruk kepala. “ Aku melihat wanita yang tersungkur dia tinggal sendiran,aku mengajak daesung untuk melihatnya. Kami pun menghampirinya, ternyata dia telah sekarat, di terkena tusukan benda tajam di perutnya. Aissshhh.. kau tau saat itu kami bingung bukan main. Dia memegang kalung di tangannya, kalung itu berinisiall.. kalau tidak salah…hmmm”  jiyong berfikir, ia agak sedikit lupa.
“ Hyun so? Apa hyun so? Seung hyun meyakinkan.
“yaa.. mungkin, kalau tidak salah aku masih menyimpannya” daesung menimpal sambil menuju lemari dan mengambil kalung tersebut.
Daesung memberikan kalung tersebut pada seung hyun. Seunghyun tersentak dan mengeluarkan air mata, ternyata benar inisial itu hyun so yang berarti seunghyun dan so eun.
                Jiyong melanjutkan ceritanya. “ dan setelah kami menghampiri gadis itu, ia merintih kesakitan, kami tak tau harus berbuat apa. Dia memberikan kalung ini padaku, dia bilang suatu saat akan ada seorang pemuda yang mencari kalung itu. Dan seandainya pencari kalung itu telah datang, ia berpesan agar dia mendatangi rumahnya dan temui pembantunya. Belum sempat aku bertanya namanya, ia menghembuskan nafas terakhir. Saat itu pun kami melihat wanita yang satu lagi kembali menghampiri. Tanpa fikir panjang, kami langsung bersembunyi.”
                Daesung menambahkan, “Kami pun lari ketakutan, dan ketika kami mencoba kembali lagi kami lihat mereka sudah menghilang.”
                “ sungguh malang nasib gadis itu” jiyong menggelengkan kepalanya.
                “oia.. tapi kau sempat mendengar gadis yang mati itu memanggil gadis yang satu lagi dengan nama ra ra rae ah…” jiyong lupa lagi dan menggaruk-garuk kepalanya.
                Seunghyun tersentak dan terdiam dengan tatapan penuh amarah, ia meneteskan air matanya. Jiyong dan daesung menatapnya dengan tatapan polos. “heii..kau sekarang bukan waktunya menangis, cepat kau bergegas mencari kebenaran”  jiyong menyapa seunghyun.
                Seunghyun pergi meninggalkan rumah jiyong dan daesung. Sambil memegang erat kalung di tangannya, Ia berlari.
                “heiii kauu.. aissshhh…mau kemana kau tak bisakah kau berterima kasih kepada kami??”” daesung mengejar seunghyun dengan nada kesal.
                Seunghyun berhenti sejenak , ia menengokkan sedikit wajahnya ke belakang “ aku akan segera kembali untuk menepati  janjiku”.
“ahhh.. dasar pria yang aneh…hemmm” jiyong dan daesung bergumam sambil berjalan kembali ke rumahnya.
Saat mereka masuk dan menutup pintu, so eun ada di hadapan mereka. Mereka kaget bukan main. “ sssiiiiaapa kau???” daesung bertanya dengan nada gugup
So eun hanya berkata “terima kasih telah membantuku”
Seketika Jiyong dan daesung pingsan di depan pintu, karena melihat ternyata kaki wanita itu tidak menyentuh tanah.
*****
                Hari sudah mulai larut, tapi seunghyun tetap mencari kebenaran. Ia pergi ke rumah so eun. Disana terlihat sepi, karena semenjak ayahnya meninggal dan so eun menghilang. Ibunya pergi ke jepang dan tinggal bersama anak sulungnya. Disana hanya ada bibi ming pembantu, yang cukup seunghyun kenal. Setelah menunggu lama, ia akhirnya bisa msuk ke rumah so eun, ia menjelaskan semua pada pembantunya so eun. Bibi ming menangis, ia bercerita banyak tentang so eun. Dan dia memberikan sepucuk surat untuk seung hyun dari so eun.
                “ choi seung hyun sayang… aku kim so eun gadis mu yang sangat mencintaimu. Lama kita tak bertemu, aku sangat merindukanmu. Begitu banyak kejadian yang menimpa hubungan kita. Kau tau saat aku menulis surat ini, aku menangis mengingatmu. Maafkan aku, mungkin kau berfikir selama ini aku pergi meninggalkanmu dan aku tak mencintaimu lagi. Maaf  oppa, aku tak bisa bertahan di kala semua menjadi rapuh. Aku terpaksa pergi karena ibumu, beliau mengancamku, jika tidak menjauhimu aku akan dapat konsekuensi yang lebih besar, aku takkan pernah bisa melihatmu lagi seumur hidupku .dan dia bilang kini kau bersama wanita lain dan akan menikahinya. Kau telah lupakan aku, betapa hancur hatiku saat ku mendengar pernyataan ibumu itu. Dia begitu membenciku, karena ulah bisnis ayahku yang membuat keluargamu sedikt terkena musibah, yang cukup memberatkan. Tapi Aku bisa menerima semua perlakuan ibumu itu padaku. Aku mencoba tetap mempercayai cintamu, namun semua berawal saatku mencoba ingin bertemu denganmu, saat itu aku melihatmu sedang memeluk seorang wanita di kantormu.(padahal nyatanya seunghyun bukan sedang berpelukan dengan RaeAh, tapi RaeAh yang memeluk seunghyun tiba-tiba)  Ohhh…Tuhan apa yang kurasa kini begitu hancur, melebihi apapun yang telah menimpaku.kau tau, aku menangis, rasanya tak ada harapan untukku hidup lagi. Karena orang yang sangat kucintai kini menghianatiku.aku pulang dan aku berjanji, hari itu adalah akhir dari segalanya.aku tak ingin menemuimu lagi. Dan gadis itu gadis yang bersamamu, ternyata ia melihatku di kantor. Ia menemuiku dan memperingatiku untuk tidak menemuimu lagi. Aku berjanji padanya aku akan pergi..dan aku pun pergi ke incheon dengan sejuta luka di hatiku. Tapi perlu kau ingat, jika suatu saat kau membaca surat ini. Kau akan tahu, betapa besar cintaku padamu dan mungkin hingga aku mati pun aku kan tetap mencintaimu. Aku akan selalu merindukanmu choi seung hyun J.
                Selesai membaca surat itu, seunghyun meremas suratnya dan menjerit sekencang-kencangnya dan berlari menuju kamar so eun. Ia menangis, saat itu pun so eun kembali muncul di hadapannya. So eun duduk di samping seung hyun.ia bersandar pada pundak seunghyun.
                “ oppa,, maukah kau malam ini menghabiskan waktu mu bersamaku hingga fajar tiba?” so eun menatap seung hyun.
                Tanpa fikir panjang mereka pergi ke balkon dan memandang langit malam berdua. Seunghyun terus menatap so eun.
                “Apa kau ini hantu? Mengapa kau harus menjadi seperti ini? Maafkan akuu yang tak pernah bisa menjagamu.” Seunghyun terus menatap so eun dngan tatapan penuh penyesalan.
                “aku tak ingin malam ini berakhir,ku mohon jangan pernah kau pergi dari sisiku. Aku sangat mencintaimu” seunghyun memeluk soeun dan mencium keningnya.
                “ maafkan aku oppa, semua telah di gariskan oleh Tuhan. Aku tak bisa menemanimu di dunia ini. Takdir takkan bisa ku ubah. Andai malam itu aku tak bertemu RaeAh dan tidak perlu bertengkar dengannya, mungkin aku bisa lebih lama di sisimu.” Soeun melingkarkan tangan kirinya pada tangan seunghyun dan bersandar di pundaknya.
                Seunghyun menatap soeun dan menciumnya mesra. *uhukk-uhukk batuk neh jadinya  :p Mereka berdua, dua insan berbeda alam yang sedang menikmati malam hingga fajar menjelang.
*****
Pagi pun menyapa lagi, saat seunghyun terbangun soeun sudah tidak ada di sisinya. Tapi seunghyun tersenyum , ia berjanji akan menemukan jasad soeun dan menemui kim rae ah, untuk memastikan bahwa dialah yang menyebabkan kematian kim so eun.
Ia kembali ke apartementnya, ternyata disana ada kim rae ah yang menantinya.
“ Dari mana saja kau? Apa kau tidak tau betapa aku sangat mencemasakanmu?” RAeah membentak seunghyun dengan nada setengah mabuk.
“ Kau mabuk??!!” seunghyun menjawab dengan singkat sambil menyentuh dagu Rae ah.
Rae ah mengiibaskan tangan seunghyun dari wajahnya dan berteriak “ kenapa kau? Kenapa kau selalu mebuatku cemas? Kenapa kau selalu membuatku merasa takut, takut untuk kehilangananmu? Hahh? Kenapa oppa kenapa?” Rae ah menangis dan berlutut.
Seunghyun tersenyum sinis, “ tak perlu kau tanya kenapa? Cari saja jawabnya dalam hatimu, aku malas mendengar ungkapan cinta gilamu”. Dia berjalan menuju tempat tidur dan melonggarkan kerah bajunya.
                “ kauuu…” tampang rae ah mulai kesal dan menghampiri seunhyun.
                “tinggalkan aku, aku butuh istirahat” seunghyun menatap RaeAh
                “ aisshhh… oppa kenapa kau begini padaku? Hahh? Apa salahku?” Rae ah duduk disamping tempat tidur seunghyun.
                Seunghyun terbangun “ apa kau bilang? Apa salahku? Berfikirlah apa kesalahan terbesarmu?” seunghyun menatap Rae ah sinis.
                Rae ah terdiam dan mulai gugup “ maamaksudmu oppa….?”
                “aisshhh..” seunhyun tersenyum sinis
                “bicaralah apa yang kau mau dari ku? Tak perlu kau bertingkah yang terlalu” seunghyun bicara dengan nada sedikit emosi.
                “ Apa maksudmu?” Rae ah bingung
                “ hemmm… masih saja kau tak mengerti ? Apa kau ingat so eun ku? Seunhyun bicara dengan nada malas.
                “ Apa??!! “ Rae ah salah tingkah, ia gugup.
                “ kenapa kau lakukan itu? Hahh? Kau boleh lakukan apa maumu? Kau sudah dapatkan apa yang kau mau. Kau pun dapatkan aku. Tapi tolong jangan sentuh dia, cukup aku saja yang menderita jangan kau buat dia lebih menderita. Aku mengalah dari segalanya, aku ikuti semua maumu agar kau tak ganggu so eun ku, tapi nayatanya apa? HAHH?!!! “ seunhyun membentak Rae Ah.
                “ Aaaakuuu..” Rae Ah gugup ia menyentuh tangan seunghyun tapi seunghyun mengibasnya.
                “ Aku muakk melihatmu…!!” seunhyun memalingkan wajahnya.
                “ Maafkan aku oppa, aku tak ada maksud membuat semua berakhir seperti ini. Aku melakukan itu semua kareana aku mencintaimu….” Rae Ah sedikit memelas pada seunghyun.
                “Kau bilang apa? Maaf? Maaf mu tak bisa mengembalikan soeunku” seunghyun membentak.
“ Cinta..? kau bilang cinta? Cinta mu gila kim rae ah” seunghyun melanjutkan dengan nada malas.
Rae ah menangis dan menejerit, ia menyesal dengan apa yang telah ia lakukan pada soe un. Seunghyun pun menangis dengan penuh amarah, ia menyesali semua yang menimpa so eun.

****** BERSAMBUNG*******


created by herfanny ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar